Sifat wajib Tuhan artinya sifat-sifat kesempurnaan yang harus ada pada Allah. Sifat-sifat tersebut tidak dimiliki oleh siapa pun. Artinya, hanya Allah yang memilikinya. Mengapa sifat tersebut hanya dimiliki oleh Allah? Karena Tuhan merupakan zat yang Maha Pencipta. Jadi, mustahil sifat Tuhan sama dengan ciptaan-Nya. Sifat-sifat wajib bagi Tuhan ada dua puluh. Namun, yang akan dibahas hanya lima sifat saja. Kelima sifat tersebut, yaitu:
1. wujud,
2. qidam,
3. baqa’,
4. mukhalafatu lilhawadisi, dan
5. qiyamuhū binafsihi.
1. Wujud
Wujud artinya ada. Adanya Tuhan sebab ZatNya sendiri. Jadi, Tuhan ada bukan sebab diciptakan. Keberadaan Allah dapat dibuktikan dengan ciptaanya, yakni alam semesta. Alam semesta tersebut mustahil ada jikalau tidak ada yang menciptakan. Hal itu dikarenakan segala sesuatu ada sebab diciptakan. Misalnya, ketika ini kau sedang mengenakan pakaian. Apakah mungkin pakaian yang kau kenakan ada dengan sendirinya? Tentu mustahil kan! Pakaian ada sebab ada yang menciptakan, yakni penjahit. Begitu pula dengan alam semesta. Alam semesta mustahil ada jikalau tidak ada yang menciptakan. Alam semesta ada sebab diciptakan Allah. Oleh sebab itu, Tuhan itu sudah niscaya ada.
2. Qidam
Qidam artinya terdahulu. Maksudnya, Tuhan paling dahulu dari apa pun juga. Hal ini dikarenakan Tuhan sebagai sang pencipta. Oleh sebab itu, Tuhan sudah niscaya lebih dahulu dari ciptaan-Nya. Misalnya, apakah pakaian lebih dulu ada dari penjahit? Tentu tidak kan, sebab pakaian tidak akan ada dengan sendirinya. Jadi, penjahit niscaya lebih dulu ada dari pakaian. Begitupun dengan Allah.
3. Baqa’
Baqa’ artinya kekal. Tuhan itu tidak akan mati selamanya. Tuhan pun tidak akan rusak. Jadi, Tuhan akan abadi selamanya. Hal itu berbeda dengan ciptaan-Nya. Coba kau pikirkan, apakah kau akan hidup selamanya? Semua makhluk hidup akan mengalami mati. Gunung-gunung yang kokoh akan hancur. Pokoknya, semua alam semesta ini niscaya akan mengalami kehancuran.
4. Mukhalafatu lilhawadisi
Mukhalafatu lilhawadisi artinya berbeda dengan makhluk-Nya. Maksudnya, Allah tidak akan sama dengan ciptaanya. Semua ciptaan Tuhan niscaya akan hancur. Sedangkan Tuhan akan tetap abadi. Misalnya, pakaian yang kau pakai tidak akan sama dengan penjahit. Pakaian tidak perlu makan, sedangkan penjahit perlu makan. Pakaian tidak sanggup bergerak, sedangkan penjahit sanggup bergerak. Begitupun dengan penjahit. Penjahit tidak akan sama dengan Tuhan yang menciptakan-Nya.
5. Qiyamuhū binafsihi
Qiyamuhū binafsihi artinya berdiri sendiri. Tuhan tidak membutuhkan pertolongan dari siapa pun. Tuhan tidak bergantung kepada yang lain. Hal itu dikarenakan Tuhan Mahaberkehendak. Berbeda dengan manusia. Manusia perlu pertolongan orang lain untuk hidup. Manusia perlu flora dan binatang sebagai sumber makanan. Manusia perlu gas oksigen untuk bernapas.
No comments:
Post a Comment