Saturday 2 April 2016

Apa Bergotong-Royong Dna Itu?


Hampir semua produk perdagangan disertai barcode (kode garis), untuk memberikan warta ihwal harga, nama produk, sampai jumlah stok. Tahukah Anda bahwa insan juga mempunyai ”barcode”? 


Pada insan barcode itu berupa profil DNA. Profil DNA sanggup diperoleh melalui tes profil DNA. Tes ini sanggup dipakai untuk mengungkap suatu misteri contohnya kejadian pembunuhan. Jika di daerah kejadian perkara (TKP) ditemukan sel, ibarat sel darah, hebat forensik akan melaksanakan tes profil DNA. Hasil inilah yang akan dicocokkan dengan tersangka. Jika barcode ini cocok dengan milik tersangka, beliau tidak sanggup mengelak lagi. Apa sebetulnya DNA itu? 

Komponen terkecil penyusun makhluk hidup disebut sel. Setiap sel mempunyai nukleus yang mengandung kromosom. Setiap makhluk hidup mempunyai jumlah kromosom tertentu. Dalam kromosom ditemukan DNA yang berperan penting dalam memilih sifat genetik setiap individu. Sifat genetik itu sanggup diwariskan kepada generasi berikutnya. Oleh alasannya ialah setiap individu mempunyai DNA yang khas, maka DNA sanggup dipakai untuk identifikasi makhluk hidup. Mengapa DNA sangat penting dalam memilih sifat genetik setiap individu? 

DNA(Deoxyribonucleic Acid) dan RNA (Ribonucleic Acid)
Substansi dasar nukleus terdiri atas nukleoprotein yang dibangun oleh senyawa protein dan asam nukleat. Ada dua jenis asam nukleat yang berkaitan dengan hereditas, yaitu DNA dan RNA. Keduanya bertanggung jawab terhadap sintesis protein serta mengontrol sifat-sifat keturunan.

1. DNA (Deoxyribonucleic Acid = Asam Deoksiribo Nukleat)
DNA mempunyai beberapa fungsi di antaranya membawa warta genetik, membentuk RNA, dan mengontrol acara sel baik secara pribadi maupun tidak langsung. DNA juga berperan penting dalam proses sintesis protein.

a. Struktur DNA
Molekul DNA pertama kali diisolasi oleh F. Miescher pada tahun 1869 dari sel spermatozoa. Ia tidak sanggup mengenali sifat zat kimia tersebut secara pasti, kemudian menyebutnya sebagai nuklein. Nuklein ini berupa senyawa kompleks yang mengandung unsur fosfor sangat tinggi. Nuklein selanjutnya dikenal sebagai adonan asam nukleat dan protein sehingga sering disebut nukleoprotein. Dalam kedua jenis asam nukleat ini (DNA dan RNA) terdapat dua basa nitrogen yaitu purin dan pirimidin. Keduanya ditemukan oleh Fischer pada tahun 1880. Pada penelitian selanjutnya, Kossel menemukan dua jenis pirimidin, yaitu sitosin dan timin serta dua jenis purin, yaitu adenin dan guanin. Selain basa purin dan pirimidin, dalam asam nukleat Levine (1910) mengenali gula berkarbon lima, yaitu ribosa dan deoksiribosa. Ia juga menyatakan adanya asam fosfat dalam asam nukleat. W.T. Atsbury merupakan orang pertama yang mengemukakan gagasan ihwal struktur tiga dimensi DNA. Ia menyimpulkan bahwa DNA sangat padat, polinukleotida penyusunnya berupa timbunan nukleosida pipih yang teratur tegak lurus terhadap sumbu memanjang. Apakah nukleotida dan nukleosida itu? 

James Watson dan Francis Crick (1953) mengemukakan suatu model struktur DNA yaitu double helix (tangga berpilin). Menurut mereka, DNA mempunyai struktur sebagai berikut.
1) Gula dan fosfat sebagai rantai atau tangga utama.
2) Basa nitrogen sebagai anak tangga dengan pasangan tetap, yaitu:
a) guanin dengan sitosin (dihubungkan oleh tiga atom H),
b) timin dan adenin (dihubungkan oleh dua atom H).

Berdasarkan hasil penelitian Watson dan Crick sanggup disimpulkan bahwa DNA terdiri atas gula pentosa (deoksiribosa), fosfat (PO4–), dan basa nitrogen yaitu purin mencakup guanin (G) dan adenin (A) serta pirimidin yang mencakup timin (T) dan sitosin (C = Cytosin). 

Rangkaian kimia antara deoksiribosa dengan purin dan pirimidin disebut nukleosida (deoksiribonukleosida). Nukleosida tersebut akan berikatan dengan fosfat membentuk nukleotida (deoksiribonukleotida). Gabungan dari nukleoti dan ukleotida akan membentuk suatu DNA. Jadi, molekul DNA merupakan polimer panjang dari nukleotida yang dinamakan polinukleotida. 


No comments:

Post a Comment