Wednesday 10 August 2016

Download Lagu Hymne Guru


Sartono (lahir di Madiun, Jawa Timur, 29 Mei 1936 – meninggal di Madiun, 1 November 2015 pada umur 79 tahun) ialah seorang mantan guru seni musik yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur, yang dikenal dengan prestasinya dalam membuat lagu "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" pada tahun 1980-an. Sebuah lagu wajib yang sekarang selalu dinyanyikan di sekolah-sekolah baik tingkat SD sampai Sekolah Menengan Atas di Indonesia. 

Sartono tetap hidup sederhana di rumahnya yang berdinding kayu di Jalan Halmahera Nomor 98 Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Ia tinggal bersama istrinya, Damiyati, yang juga pensiunan guru SD setempat dan tidak mempunyai keturunan.

Sartono mempelajari musik secara belajar sendiri tanpa mengenyam pendidikan tinggi ihwal musik. Pada tahun 1978, Sartono ialah satu-satunya guru seni musik yang dapat membaca not balok di wilayah Madiun. Karena keterbatasan alat musik yang ia miliki, lagu "Hymne Guru" ia ciptakan dengan bersiul sambil menorehkannya ke dalam catatan kertas. 

Sartono memulai kariernya sebagai guru seni musik pada tahun 1978. Ia ialah guru di sebuah yayasan swasta yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama Kristen Santo Bernardus, Kota Madiun. Sartono sendiri purnatugas dari sekolah tersebut pada tahun 2002.

Walaupun penghasilannya dari pekerjaannya sebagai guru pas-pasan, kecintaannya pada musik membuat Sartono membuat beberapa buah lagu. Bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional pada tahun 1980, Sartono mengikuti lomba mencipta lagu ihwal pendidikan. Dari ratusan peserta, lagu "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" ciptaannya, berhasil menjadi pemenang. Selain mendapat sejumlah uang sebagai pemenang, Sartono bersama sejumlah guru pola lainnya di seluruh Indonesia dikirim ke Jepang untuk studi banding.

Selain lagu "Hymne Guru", Sartono juga menghasilkan delapan buah lagu bertema pendidikan lainnya. Perhatiannya yang demikian serius dalam dunia pendidikan dan pengabdiannya sebagai guru membuahkan penghargaan dari Mendikbud Yahya Muhaimin dan Dirjen Pendidikan Soedardji Darmodihardjo pada dikala membuat lagu "Hymne Guru".

Sartono pernah diminta oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat ke Aceh pascabencana Tsunami pada tahun 2004 untuk menghibur dan memberi semangat para guru di Aceh.


Sebelum menjadi pengajar, Sartono pernah bekerja di Lokananta, perusahaan pembuat piringan hitam di Solo, Jawa Tengah. Selain Hymne Guru, Sartono membuahkan delapan buah lagu bertema pendidikan. 

Perhatiannya yang demikian serius dalam dunia pendidikan dan pengabdiannya sebagai guru membuahkan penghargaan.

Salah satunya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kurun Yahya A Muhaimin dan penghargaan dari Dirjen Pendidikan Soedardji Darmodihardjo.

Sartono dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Klegen, Kota Madiun bersebelahan dengan makam orang bau tanah dan sanak keluarganya. 

“Beliau berpesan supaya dimakamkan di makam keluarganya, sebuah blok makam kerabat Pak Sartono yang ada di TPU Klegen,” ungkap Muh Surais, mitra dan tetangga Sartono.

Almarhum meninggalkan istri, Ignatia Damijati, 64, seorang pensiunan PNS guru yang terakhir mengajar di SDN Klegen 03, Madiun.

Download lagunya di sini ___ Hymne Guru 





No comments:

Post a Comment