Wednesday 30 September 2015

Mumi Ramses Ii Dan Kayu Kamper Dari Nusantara


Kontak komunikasi dan relasi dagang antarnegara bahwasanya telah berkembang pesat jauh sebelum angka tahun Masehi dimulai. Peter Bellwood, seorang arkeolog dari Australia National University telah melaksanakan penelitian arkeologis di Polinesia dan Asia Tenggara. Bellwood menemukan bukti-bukti bahwa jauh sebelum kala V Masehi, beberapa jalur utama perdagangan telah berkembang menghubungkan Nusantara dengan Cina. Hal ini terbukti dari temuan beberapa tembikar Cina serta barang-barang perunggu dari zaman Dinasti Han di Sumatra dan Jawa Timur. Dalam catatan kaki pada bukunya, Bellwood menulis, ”Museum Nasional di Jakarta mempunyai beberapa ember keramik Cina dari banyak sekali situs di Sumatra Utara. Selain itu, barang-barang perunggu Cina yang bertarikh simpulan Dinasti Zhou atau sebelum tahun 221 sebelum Masehi ketika ini disimpan di London dan berasal dari kuburan di Lumajang, Jawa Timur. . . .” Temuan ini menjadi bukti bahwa pada masa sebelum Masehi relasi Cina-Nusantara telah terjalin sampai pedalaman Nusantara.

Mumi Ramses II

Lebih dari itu perdagangan dengan dunia Arab dan Timur Tengah telah berjalan dalam waktu yang jauh lebih lama. Sebuah peta kuno yang dibentuk oleh Claudius Ptolemius, seorang Gubernur Yunani di Alexandria Mesir pada kala II Masehi menyebutkan bahwa di pesisir Sumatra terdapat sebuah bandar niaga berjulukan Borousai (Barus) yang dikenal dengan hasil wewangian dari kapur barus. Dalam catatan Ptolemius, kapur barus telah diekspor ke Mesir jauh sebelum masa ia berkuasa.

Dari banyak sekali artefak yang ada, diyakini bahwa salah satu materi yang dipakai untuk pembalseman para Raja Mesir menjadi mumi yakni kapur dari kayu kamper yang diimpor dari Barus. Bahkan, dari penelitian material balsam untuk mumi Ramses II yang hidup pada masa Nabi Musa, diperoleh petunjuk bahwa material kamper yang dipakai berasal dari material yang sama dengan yang dihasilkan di Barus. Hal ini menguatkan dugaan bahwa relasi dagang antara pedagang Nusantara dan dunia luar telah terjalin dalam rentang waktu yang sangat lama.




No comments:

Post a Comment