Sunday 20 September 2015

Makna Kandungan Surah At-Tin


Mengapa Dinamakan Surah at-Tin?
Surah ini dinamakan at-Tin diambil dari kata at-Tin yang terdapat pada ayat pertama  yang artinya buah Tin. Surah at-Tin  adalah surah ke-95 dalam al-Qur’ān yang  berjumlah 8 ayat, termasuk golongan surah yang turun di Mekah atau disebut juga surah  Makkiyyah.

Surah At-Tin

Ayat Pertama
Tin yaitu buah yang yummy dan lembut serta cepat dicerna. Ia menjadi obat yang banyak manfaatnya, memperhalus fisik, mengencerkan dahak, membersihkan ginjal, menghancurkan kerikil pada akses air seni, menggemukkan tubuh dan sanggup  melonggarkan rongga hati dan limpa. Zaitun yaitu buah yang mempunyai keistimewaan  karena kandungan minyaknya yang berlimpah sehingga sanggup dipergunakan di tempat yang kurang mempunyai minyak. 

Buah Tin

Ayat Kedua
Gunung Sinai terletak di Semenanjung Sinai, lintasan antara Tanah Mesir  ke Israil, Arab, dan Mesopotamia. Gunung setinggi 2,285 meter ini juga dikenali dengan nama Jabal  Musa (Gunung Nabi Musa), alasannya  di tempat ini, Nabi Musa mendapatkan wahyu pertama dan diangkat menjadi Rasul. Pada malam mi’rāj, Rasulullah  saw. berhenti sebentar di tempat  ini dan melaksanakan  salat sebagai penghormatan dia pada kesucian  tempat tersebut. 

Gunung Sinai

Ayat Ketiga
Kota yang kondusif yaitu kota  Mekah. Kota ini disebut dengan  kota yang kondusif alasannya siapa pun yang memasukinya terjaga keamanan dan keselamatannya. Kota Mekah juga disebut sebagai Ummul Qurā’dan  Tanah yang Aman. Kota ini banyak menyimpan sejarah semenjak Zaman Nabi  Ibrahim a.s. 

Kota Mekkah

Ayat Keempat
Allah menyebabkan insan dalam sebaik-baik bentuk. Proses tragedi insan tidak sama dengan tragedi makhluk-makhluk lain. Manusia mempunyai akal, jasmani, rohani,  dan nafsu. Anggota tubuh insan harmonis dan seimbang sehingga tampak indah, cantik,  dan memudahkan untuk melaksanakan kegiatan. Sedangkan binatang hanya mempunyai  jasmani dan nafsu saja. Manusia harus bisa menjaga keseimbangan yang dimilikinya  itu supaya menjadi mulia. Apabila insan mengutamakan nafsunya, maka ia turun  derajatnya menyerupai hewan. Selain rohani, insan dibekali dengan nalar pikiran supaya  dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

Bayi
Ayat Kelima 
Allah mengingatkan manusia, sekali pun mereka sempurna, tetapi sanggup turun menjadi hina alasannya pengetahuan, sikap dan perilakunya telah keluar dari hukum yang  telah ditetapkan oleh Yang Mahakuasa melalui Rasul-Nya.

Ayat Keenam
Orang-orang yang tidak pernah hina yaitu mereka yang beriman dan melaksanakan amal sāleh. Orang yang demikian itu akan selamat dari kehinaan dunia dan akhirat.

Ayat Ketujuh
Pada hari tamat zaman nanti ada hari pembalasan terhadap perbuatan insan yang baik dan buruk. Manusia seharusnya tidak mewaspadai adanya hari pembalasan, alasannya Yang Mahakuasa  sudah memperlihatkan bukti-buktinya. Yang Mahakuasa memperlihatkan nalar kepada insan untuk  berpikir ihwal ciptaan-Nya, dan hati untuk mencicipi iman. Pertanyaan Yang Mahakuasa itu untuk  mengingatkan adanya hari tamat zaman biar insan tidak lupa dan lalai sehingga terjerumus  dalam dosa dan kehinaan. 

Ayat Kedelapan
Allah Swt. yaitu Yang Maha Mengetahui, sebagus-bagus pencipta dan pengatur segala urusan. Yang Mahakuasa yang memberi keputusan atas segala persoalan. Tiada perbuatan  walau sekecil atom pun yang sanggup terlepas dari pengadilan-Nya. Pengadilan Yang Mahakuasa  adalah sebaik-baik pembuat keputusan. Yang Mahakuasa Swt. Maha Pengasih kepada hamba-Nya. Ia senantiasa mengingatkan biar insan tidak lupa diri. Jika ternyata insan masih melaksanakan dosa, maka alasannya keadilan-Nya, insan akan menanggung akhir dan pembalasan atas dosanya itu. Yang Mahakuasa  Swt juga telah menyiapkan kenikmatan bagi orang yang menjalankan syari’atnya.

No comments:

Post a Comment