Friday 21 August 2015

Kerajaan Perlak Di Pulau Sumatera


Kerajaan Perlak yaitu Kerajaan Islam yang bangun pertama kali di Sumatra. Kerajaan Perlak disebut juga Kerajaan Peureula. Demikian berdasarkan Menurut Prof. Ali Hasymy. Perlak merupakan kota dagang penyedia kamper paling terkenal. Oleh alasannya yaitu itu, banyak orang dari luar negeri yang tiba ke kawasan tersebut. Hal ini tentu memperlihatkan imbas yang nyata bagi masyarakat. Masyarakat merasa kebutuhannya tercukupi sehingga kemakmuran pun dirasakan oleh mereka. Kerajaan Perlak bangun pada pertengahan kurun IX.

Peta Kerajaan Perlak

Raja pertama di Kerajaan Perlak berjulukan Sultan Alauddin Syed Maulana Abdul Aziz Syah. Kemunculan Kerajaan Perlak tidak lepas dari komunitas muslim Arab yang tiba dari tanah Arab. Komunitas ini disinyalir yaitu sebagian pengikut Ali bin Abi Talib atau kelompok Syiah yang melarikan diri jawaban kontradiksi politik di Madinah. Tidak heran jikalau pada awalnya pedoman Syiah mewarnai Islam yang berkembang di ujung Sumatra ini. Warna Syiah terlihat dari pendiri kerajaan ini, yaitu Alauddin Syed Maulana Abdul Aziz Syah yang beraliran Syiah.

Selanjutnya, seiring dengan stabilnya keadaan politik umat Islam di Arab, para dai Sunni berkelana untuk berbagi Islam hingga hingga di Kerajaan Perlak. Aliran Sunni pertama kali masuk pada masa sultan ketiga, Sultan Alauddin Syed Maulana Abbas Syah. Setelah wafatnya, pada tahun 300 Hijriah atau 913 Masehi terjadi pertempuran antara penganut Syiah dan Sunni di Perlak hingga tidak ada sultan selama dua tahun. Kaum Syiah memenangkan pertarungan pada tahun 302 Hijriah dengan naiknya Sultan Alauddin Syed Maulana Ali Mugayyat Shah yang beraliran Syiah.

Pada simpulan pemerintahan sultan ini, kembali terjadi pertempuran yang dimenangkan oleh kaum Sunni sehingga sultan-sultan berikutnya berasal dari kaum Sunni. Dengan demikian, Syiah yang sempat mewarnai perkembangan awal Islam di Sumatra berganti dengan warna Sunni hingga ketika ini. Kerajaan Perlak mengalami pasang surut jawaban perebutan imbas antartokoh. Hal ini menimbulkan para pedagang mengalihkan perdagangannya ke Samudera Pasai yang mulai muncul. Pada simpulan kurun XII Kerajaan Perlak pun jadinya mengalami kemunduran.


No comments:

Post a Comment