Thursday 6 August 2015

Penjelajahan Samudra Dan Kedatangan Bangsa Barat Di Indonesia


Para pedagang dari Eropa membawa barang dagangan berupa rempah-rempah dan sutera dari Laut Tengah. Komoditas tersebut dibawa ke Venesia atau Genoa melalui para pedagang Portugis dan Spanyol yang aktif berdagang di Laut Tengah. Rempah-rempah dan sutera itu kemudian dibawa ke pasaran Eropa Barat, menyerupai Lisabon. Dari Lisabon rempah-rempah dibawa ke Eropa Utara oleh para pedagang Inggris dan Belanda.

Ramainya perdagangan di Laut Tengah, terganggu selama dan sehabis berlangsungnya Perang Salib (1096 - 1291). Dengan jatuhnya kota Konstantinopel (Byzantium) pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, kegiatan perdagangan antara orang Eropa dan Asia terputus.

Sultan Mahmud II, penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasannya.

Bangsa Barat menghadapi hambatan krisis perdagangan rempah-rempah. Oleh alasannya yaitu itu bangsa Barat berusaha keras mencari sumbernya dengan melaksanakan penjelajahan samudra. Ada beberapa faktor yang mendorong penjelajahan samudra. 
  1. Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
  2. Semangat gospel, yaitu semangat untuk mengembangkan agama Nasrani.
  3. Semangat glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan.
  4. Semangat gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.
  5. Perkembangan teknologi kemaritiman yang memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk menyeberangi Samudra Atlantik.
  6. Adanya sarana pendukung menyerupai kompas, teropong, mesiu, dan peta yang menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan.
  7. Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292).
  8. Perjalanan Ordoric da Pardenone menuju Campa yang sempat singgah di Jawa pada era ke-14. Ordoric melaporkan sekilas mengenai kebesaran Majapahit.
  9. Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bundar menyerupai bola, matahari merupakan sentra dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan benda-benda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari (teori Heliosentris)
Negara-negara yang memelopori penjelajahan samudra yaitu Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, dan lainnya. Untuk menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani menjadi dua episode dengan batas garis demarkasi/khayal yang membentang dari kutub Utara ke kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal yaitu jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal yaitu jalur Spanyol.

Penjelajahan Samudra


a. Pelayaran Orang-orang Portugis
Orang-orang Portugis menjadi penggagas berlayar mencari tempat asal rempah-rempah. Hal ini tidak lepas dari kiat Pangeran Henry Mualim (Henry Navigator)yang memberi hak-hak istimewa kepada keluarga-keluarga saudagar sukses dari Italia, Spanyol, dan Prancis. Tujuannya supaya mereka bersedia tinggal dan berdagang di ibukota Portugis.

1) Bartholomeu Dias
Bartholomeu Dias berangkat dari Lisabon (Portugis) pada bulan Agustus 1487. Ketika hingga di ujung Selatan benua Afrika, kapal Dias terkena tornado topan. Setelah tornado reda, Dias kembali ke Portugis. Oleh Dias dan rombongannya, ujung Selatan Benua Afrika dinamai Tanjung Badai. Namun, Raja Portugal Joao II mengganti namanya menjadi Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) alasannya yaitu untuk menghilangkan kesan angker dan tempat tersebut dianggap menunjukkan cita-cita bagi bangsa Portugis untuk menemukan Hindia.
2) Vasco da Gama
Pada tanggal 8 Juli 1497, Raja Portugis Manuel I memerintahkan Vasco da Gama mengikuti jejak Dias. Ekspedisinya dilakukan melalui bahari sepanjang pantai Afrika Barat. Dalam pelayarannya, Vasco da Gama sempat singgah di pantai Afrika Timur. Atas petunjuk mualim Moor, da Gama melanjutkan ekspedisinya memasuki Samudra Hindia dan Laut Arab. Perjalanan Vasco da Gama tiba di Calcuta pada tanggal 22 Mei 1498. Di Calcuta, Vasco da Gama berupaya mendirikan pos perdagangan. Ia membeli rempah-rempah untuk dikirim ke Portugis dan sebagian dijual ke negara-negara Eropa lainnya.
3) Alfonso d’ Albuquerque
Setelah beberapa usang menduduki Calcuta, orang Portugis sadar bahwa penghasil rempah-rempah bukan India. Ada tempat lain yang menjadi sentra perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh alasannya yaitu itu ekspedisi ke Timur dilanjutkan kembali. Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka yaitu dengan merebut atau menguasai Malaka. Oleh alasannya yaitu itu, dari Calcuta, Portugis mengirimkan ekspedisi ke Malaka di bawah pimpinan Alfonso d’ Albuquerque. Ekspedisi d’ Albuquerque tersebut berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511.


b. Pelayaran Orang-Orang Spanyol
1) Christopher Columbus
Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan memakai tiga buah kapal yaitu Santa Maria, Nina, dan Pinta, Columbus mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Setelah berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi Samudra Atlantik, sampailah Columbus di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia merasa telah hingga di Kepulauan Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk orisinil di daerah itu sebagai Indian. Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal sebagai Hindia Barat. Columbus bersama seorang penyelidik berjulukan Amerigo Vespucci antara tahun 1492 – 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka menemukan benua gres yang diberi nama Amerika. Kaprikornus penemu Benua Amerika yaitu Christopher Columbus. Sejak Columbus menemukan benua Amerika, menyusul pelaut-pelaut Spanyol menyerupai Cortez dan Pizzaro. Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Pizzaro, pada tahun 1530 menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca.
2) Ferdinand Magelhaens (Magellan)
Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke Barat didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano (Sebastian del Cano) dan seorang penulis dari Italia yang berjulukan Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang pertanda bahwa bumi itu bundar menyerupai bola. Pada tahun 1520, sehabis menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama Raja Spanyol, Philips II. Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521). Akibat kejadian itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh Sebastian del Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang besar dalam dunia pelayaran alasannya yaitu menjadi orang yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia. Raja Spanyol memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi. Pada tiruan bola bumi itu dililitkan pita bertuliskan ‘Engkaulah yang pertama kali mengitari diriku’.

c. Pelayaran Orang-Orang Inggris
1) Sir Francis Drake
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapat banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan hingga di Inggris pada tahun 1580. Pelayaran Drake ini belum mempunyai arti penting secara hemat dan politis.
2) Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melaksanakan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang berjulukan May Flower berhasil membawa rombongan ini mendarat di Amerika Utara.
3) Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran hingga ke Aceh dan Penang, hingga di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, beliau mendapat izin dan mendirikan kantor dagang.
4) Sir Henry Middleton
Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.
5) William Dampier
Pada tahun 1688, Dampier melaksanakan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara.
6) James Cook
Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh alasannya yaitu itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.


d. Pelayaran orang-orang Belanda
Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis di sentra pasar Lisabon. Namun sehabis Lisabon dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun Portugis berusaha merahasiakan jalan ke sentra penghasil rempah-rempah, tetapi Belanda berhasil menyusul Portugis dan Spanyol. Berikut ini beberapa pelaut Belanda yang melaksanakan penjelajahan ke dunia. 
1) Barentz
Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke Utara. Perjalanan Barentz terhambat alasannya yaitu air bahari membeku sesampainya di Kutub Utara. Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Novaya Zemlya, kemudian menetapkan untuk kembali tetapi meninggal dalam perjalanan.
2) Cornelis de Houtman
Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur menyerupai yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan hingga di Indonesia dan mendarat di Banten.
3) Abel Tasman
Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun 1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania.

Baik Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda karenanya hingga ke sumber rempah-rempah yaitu Indonesia. Sejak kedatangan bangsa Barat ke Indonesia, peta perdagangan mengalami perubahan yang karenanya dimonopoli bangsa Barat.

Kehadiran Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda mempunyai warna tersendiri dalam kerangka sejarah Indonesia hingga awal era ke-20. Pada awalnya terjadi kekerabatan yang bersifat setara antara kerajaan dan masyarakat dengan bangsa Barat. Selanjutnya secara perlahan muncul ketimpangan hubungan. Satu per satu sumber ekonomi dan kekuasaan politik wilayah jatuh ke tangan Barat, terutama Belanda.

Pada tahun 1511, bangsa Portugis berhasil merebut dan menduduki Malaka. Kemudian pada tahun 1512 Portugis tiba di Maluku. Tanpa diduga pada tahun 1521 Spanyol muncul dari arah Filipina dengan kapal Trinidad dan Victoria yang dipimpin oleh Kapten Sebastian del Cano. Selanjutnya, Spanyol menjalin kekerabatan dengan Tidore, saingan berat Ternate. Portugis merasa tidak bahagia ada saingan dari Spanyol di Tidore. Persaingan antara Portugis dan Spanyol kembali terjadi, namun pada tahun 1529 berhasil diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa. Isi Perjanjian Saragosa yaitu Spanyol kembali ke Filipina sedangkan Portugis tetap di Maluku. Baik Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda karenanya hingga ke sumber rempah-rempah yaitu Indonesia. Sejak kedatangan bangsa Barat ke Indonesia, peta perdagangan mengalami perubahan yang karenanya dimonopoli bangsa Barat.

Saat Portugis bersitegang dengan Spanyol, kekerabatan Ternate dan Tidore semakin memanas. Ternate meminta jaminan derma terhadap Portugis untuk menghadapi Tidore. Portugis dengan bahagia hati menyanggupi, dengan syarat mendapat hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate. Akibatnya rakyat Ternate sangat dirugikan, mereka tidak lagi leluasa menjual rempah-rempah. Harga cengkih dan pala ditetapkan oleh Portugis dengan sangat rendah.

Di Maluku, selain monopoli perdagangan Portugis juga bertindak diktatorial dan kejam terhadap rakyat. Bahkan cenderung untuk menguasai wilayah. Keadaan ini menjadikan kekerabatan yang semula terjalin dengan baik bermetamorfosis kekerabatan permusuhan. Puncak kontradiksi terjadi sehabis Portugis dengan licik membunuh Sultan Hairun, Raja Ternate.

Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman tiba di Banten untuk tujuan perdagangan. Karena perilaku Belanda yang sombong, maka mereka diusir dari Banten. Pada tahun 1598, penjelajahan Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck tiba di Banten. Mereka diterima dengan baik oleh penguasa Banten, juga pendaratan di sepanjang pantai Utara Jawa dan Maluku. Sejak ini, kekerabatan dagang dengan para pedagang Belanda semakin ramai. Dalam perkembangannya, antarpedagang Belanda terjadi persaingan yang kian memanas. Untuk mengatasi persaingan yang rawan ini dibentuklah suatu kongsi dagang berupa komplotan dagang India Timur atas prakarsa Johan van Oldenbarnevelt. Kongsi dagang ini dibuat tanggal 20 Maret 1602 dengan nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).

Tujuan pembentukan VOC sebetulnya tidak hanya untuk menghindari persaingan di antara pedagang Belanda, tetapi juga:
1) menyaingi kongsi dagang Inggris di India, yaitu EIC (East India Company),
2) menguasai pelabuhan-pelabuhan penting dan kerajaan-kerajaan, serta
3) melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.

Di Indonesia, VOC berusaha mengisi kas keuangannya yang kosong. VOC menerapkan hukum gres yaitu Verplichte Leverantie atau penyerahan wajib. Tiap daerah diwajibkan menyerahkan hasil bumi kepada VOC berdasarkan harga yang telah ditentukan. Hasil bumi yang wajib diserahkan yaitu lada, kayu manis, beras, ternak, nila, gula, dan kapas. Selain itu, VOC juga menerapkan Prianger stelsel, yaitu hukum yang mewajibkan rakyat Priangan menanam kopi dan menyerahkan hasilnya kepada VOC. Dari aturan-aturan tersebut, VOC meneguk laba yang sangat besar. Namun tidak bertahan usang alasannya yaitu mulai simpulan era ke-18 keuangan VOC terus mengalami kemerosotan. Penyebabnya yaitu mengalami kerugian yang besar dan utang yang cukup banyak.




No comments:

Post a Comment