Sunday, 3 June 2018

Trik Jitu Menghadapi Demam


Paling sebal bila kita sedang sakit. Mau main tak bisa, menonton televisi kepala jadi pusing, dan ingin makan pun tak ada nafsu. Semangat hilang dan pengecap terasa pahit. Maunya tiduuur... terus. Sudah begitu, suhu badan pun naik, jadi panas. Kata Dokter, suhu badan yang meninggi ketika sakit disebut demam. Lalu, mengapa kita terkena penyakit, badan jadi panas? Ceritanya begini nih. 

Suhu  badan bekerjsama merupakan cerminan keseimbangan antara produksi dan pelepasan panas. Keseimbangan ini ditentukan oleh pengatur suhu yang terdapat di otak, tepatnya di hipotalamus. Normalnya sih, hipotalamus memilih suhu pada 36,5 derajat Celcius hingga 37,2 derajat Celcius. Kalau panas badan melebihi itu, berarti ada sesuatu yang tak beres di badan kita.




Sesungguhnya, demam bukanlah penyakit, melainkan hanya tanda bahwa di dalam badan ada penyakit. Penyakit yang menyebabkan demam itu macam-macam, di antaranya flu berat, demam berdarah, campak, dan lain-lain. Kenaikan suhu terjadi lantaran badan sedang melawan penyakit tadi.

Penyakit yang masuk merangsang badan untuk menciptakan zat antibodi lebih banyak dari biasanya. Itu sebabnya, badan jadi lebih panas. Makin berat penyakit yang menyerang, makin banyak pula antibodi yang dikeluarkan. Suhu badan pun makin tinggi. Untuk mengukur suhu tubuh, biasanya dokter akan memakai Termometer.

Dulu, para ibu biasanya mengompres dahi bawah umur yang menderita panas dengan memakai air es. Namun, teori kesehatan modern kini lebih menganjurkan pengompresan dengan air hangat di adegan leher, ketiak, dan selangkangan. Soalnya, ketika muncul rasa hangat dari kompres, badan akan mengira bahwa suhu di luar memang panas. Dengan begitu, badan akan memerintahkan pengatur suhu di otak semoga tidak meningkatkan panas lagi. Lalu, perlahan-lahan, panas badan akan keluar melalui pembuluh-pembuluh darah besar yang erat dengan kulit, yang berada di leher, ketiak, dan selangkangan.


No comments:

Post a Comment