Tuesday 27 February 2018

Taman Siswa


Setelah dipulangkan ke Indonesia Suwardi Suryaningrat atau dikenal dengan sebutan Ki Hajar Dewantara, masih tetap mempunyai harapan untuk memajukan bangsanya. Hingga pada tahun 1922, ia mendirikan perguruan tinggi Taman Siswa. Taman Siswa ini lahir dengan tujuan untuk memperbaiki sistem pendidikan secara kultural yang sanggup diselenggarakan dengan baik. Bahkan organisasi ini menjadi tonggak untuk penataan pengembangan pendidikan nasional. 

Keistimewaan dari Taman Siswa yaitu pelaksanaan kepemimpinan dalam organisasi yang demokratis, dan mengutamakan kepentingan rakyat. Seorang pemimpin harus menjadi kunci bagi keberhasilan dan kemajuan rakyatnya, salah satu caranya yaitu berjuang dan belajar. Sehingga pada akhirnya, organisasi ini mengetahui betul perihal peranan pendidikan nasional sebagai alat untuk mencapai kemerdekaan. Taman Siswa mempunyai ajaran sebagai berikut.

“Ing ngarso sing tulodo, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani”


Pedoman tersebut sanggup diartikan sebagai prinsip seorang pemimpin. Jika di depan beliau harus menjadi teladan, jikalau di tengah beliau harus bisa membangun dan di belakang beliau harus bisa memberi soko atau santunan yang baik.

Ketangguhan dan kehebatan Taman Siswa yaitu dalam pelaksanaan pendidikannya. Pada umumnya, pelaksanaan pendidikan diserahkan kepada pihak swasta, sehingga cegahan kolonial Belanda terhadap jalannya pendidikan menjadi terbatas. Akibatnya, Belanda merasa takut Taman Siswa ini akan menghancurkan pemerintahannya. Saat itu pemerintah mengeluarkan peraturan perihal adanya sekolah liar, dan hasilnya Taman Siswa mempunyai keterbatasan dalam melaksanakan pergerakannya. Tetapi undang-undang perihal sekolah liar ini banyak ditentang oleh beberapa tokoh perjaka pendidik yang lain di luar Pulau Jawa.


No comments:

Post a Comment