Saturday 24 September 2016

Mata Pun Sanggup Terjangkit Stroke


Stroke tidak hanya terjadi pada otak. Hal yang sama sanggup terjadi pada mata. Stroke pada otak terjadi alasannya ialah adanya sumbatan pembuluh darah otak yang mengakibatkan kelumpuhan sebagian anggota tubuh. Adapun stroke terjadi alasannya ialah adanya kendala suplai darah ke saraf mata.

Ini berarti bahwa stroke terjadi akhir adanya sumbatan mendadak pada pembuluh darah arteri dan vena. Selain itu juga terjadi gangguan anutan darah mendadak pada lapisan dalam retina. Sumbatan tersebut biasanya tiba secara mendadak dan ditandai dengan adanya gangguan penglihatan yang sifatnya tiba-tiba. Penglihatan mendadak menjadi kabur (buram). Sumbatan arteri retina sanggup terjadi pada arteri pusat. Sumbatan arteri retina sanggup juga terjadi pada arteri cabang.



Pada umumnya, sumbatan arteri retina sentra akan menimbulkan imbas yang jelek pada penglihatan penderita. Ini berbeda dengan sumbatan arteri retina cabang yang masih ada kemungkinan membaik.

Seperti dituturkan dr. Djatikusumo, Sp. M., ada stroke mata yang masih sanggup disembuhkan, tapi ada pula yang sulit disembuhkan atau diselamatkan. Kebutaan pun tidak terhindarkan. Dia ialah seorang hebat mata dari Departemen Mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Mengingat akhir yang sanggup sangat serius, stroke mata tidak sanggup dianggap remeh. Penanganan yang sangat cepat sangat diperlukan. Jadi, begitu terjadi tanda-tanda awal berupa penglihatan mendadak buram, penderita harus secepatnya memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat dukungan medis.

Penanganan yang cepat ini perlu mendapat perhatian. Sebab, keterlambatan penanganan sanggup berakibat fatal. Kurang dari satu jam, masih sanggup dilakukan sesuatu. Akan tetapi lewat dari satu jam, saraf mata sudah mati. Karena itulah, sumbatan arteri retina tergolong kasus gawat darurat yang perlu penanganan segera. Selain sanggup berakibat fatal, penderita sumbatan arteri retina ini juga berisiko terkena penyakit kardioveskuler.

Penanganan medis yang dilakukan dokter terhadap penderita stroke mata bertujuan untuk membatasi ekspansi kerusakan retina. Penanganan ini juga untuk membatasi penurunan tajam penglihatan secara permanen yang sanggup menjadikan kebutaan. Penanganan medis juga bertujuan mencegah komplikasi, menyerupai terjadinya glaukoma neovaskuler dan sumbatan pada organ lain.

Pencetus
Di dunia medis, sesungguhnya tidak dikenal istilah stroke mata. Istilah ini hanya di Indonesia semoga gampang disosialisasikan kepada masyarakat. Penamaan itu, boleh jadi, alasannya ialah proses terjadinya stroke mata hampir sama dengan stroke yang dialami atau terjadi pada otak.

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya stroke mata, antara lain: penderita mengalami tekanan darah tinggi, kencing bagus (diabetes melitus), kadar kolesterol tinggi, penyakit katup jantung, kelainan darah (gangguan pembekuan), dan penyakit kolagen. Merokok, obesitas (kegemukan), dan kurang berolahraga juga sanggup menjadi faktor penyebab stroke mata.

Stroke mata umumnya dialami oleh orang yang sudah lanjut usia, terutama di atas usia 60 tahun. Walau begitu, bukan berarti kelompok usia muda luput dari bahaya stroke mata. Penyakit lupus dan gangguan kekentalan darah sanggup meningkatkan risiko orang-orang berusia muda terjangkit stroke mata.

Pencegahan
Jika punya kemauan dan disiplin kuat, sejatinya tidak sulit mencegah stroke mata. Caranya ialah dengan menerapkan contoh hidup sehat. Konsumsilah makanan sehat, makan teratur, serta membiasakan diri menjaga kebugaran badan dengan berolahraga secara teratur.

Selain itu, sedapat mungkin menghindari penyakit atau kondisi yang menjadi faktor penyebab terjadinya stroke mata, menyerupai hipertensis, kencing manis, dan obesitas. “Jika terlanjur terjangkit penyakit-penyakit yang menjadi faktor penyebab semisal kencing manis, usahakan untuk mengendalikannya.”

Jika Anda seorang perokok, sebaiknya segera hentikan kebiasaan jelek ini. “Bagi para perokok, penyebab stroke mata bukan dari asap rokok yang mengenai mata, tapi dari asap rokok yang diisap masuk ke dalam tubuh.”


No comments:

Post a Comment