Thursday 31 August 2017

Ancaman Eksklusif Tidur Sesudah Makan Sahur!


Setelah sahur biasanya kita dilanda kantuk. Jika tidak ditahan, kita sanggup tidur lelap dalam keadaan perut masih kenyang. Sementara itu, ketika tidur metabolisme semua organ dalam badan akan melambat. Dengan demikian, kinerja organ-organ dalam sepeti usus dan lambung akan lambat dalam mencerna makanan. Akibatnya masakan tidak tercerna dengan sempurna, sehingga mengancam badan kita dengan asam nitrit dan gas racun amonia.


Makanan yg tidak tercerna dgn tepat akan “diserap” oleh basil jelek yang bersifat anaerob (miskin oksigen). Selain itu, bila jumlah basil jelek di lambung & usus menjadi dominan, maka hasil metabolisme basil yang bersifat asam (asam nitrit) tersebut meningkatkan derajat keasaman badan kita. Pasa dikala derajat keasaman badan (PH) meningkat drastis, maka tanpa kita sadari telah membebani sistem metabolisme badan sendiri. Ketika PH kita di atas 4, maka sel kanker di badan kita sanggup berkembang pesat.

Asam nitrit juga sangat beracun untuk liver kita. Saat kadarnya tinggi, maka liver akan bekerja terlalu keras melawan racun. Kemudian sel darah putih akan gencar diproduksi sebagai tentara yang melawan basil jahat tersebut. Jika sel darah putih menjadi berlebih, maka kadar sel darah pada badan kita menjadi tidak seimbang. Dan ibarat tentara yang kelebihan daya, maka sel darah putih sanggup melaksanakan penyerangan terhadap basil baik yang bermanfaat bagi badan kita.

Sebagai efek merusak lainnya, dikala tertidur dalam keadaan gres terisi, lambung dan usus tidak mencerna secara optimal, maka masakan menumpuk dalam usus dan membusuk tak terurai menjadi ibarat sampah. Ketika tak tercerna sempurna, sari-sari masakan tidak terserap, dan masakan sisa tidak terubah menjadi feces (kotoran) yang normal, terjadilah penumpukan gas racun amonia dalam tubuh. Gas inilah yang sanggup menciptakan lisan kita atau platus (gas buang angin) menjadi beraroma tidak sedap melebihi amis normalnya. Selain itu, jumlah gas berlebih di dalam perut sanggup berakibat kembung dan begah.

Maa syaa Allah, hanya alasannya yakni tidur segera sesudah sahur, tujuan shaum menjadi terabaikan. Syari’at shaum, Tuhan ta’ala wajibkan dengan imbalan pahala nirwana dan kemaslahatan fisik juga psikis bagi yang mengamalkannya sesuai sunnah Rasulullah salallohu ‘alayhi wasallam.

Maka sungguh banyak pesan yang tersirat di balik contoh Rasulullah shallaahu ‘alayhi wasallam yang tidak pernah tidur sesudah sahur. Mari kita lawan kantuk dengan tilawah dan taddabur Qur’an, ta’lim, membaca buku, membersihkan lingkungan atau acara maslahat lainnya yang sanggup menambah pahala.

Tentunya tidur juga akan menjadi ibadah yang indah di bulan Ramadhan, bila dilakukan pada dikala yang tepat dan diniatkan untuk kebaikan. Kita diperbolehkan tidur 1-2 jam sesudah makan dan tak lupa awali dengan do’a dan dzikir sampai terlelap. Wallahu’alam bishowab.

No comments:

Post a Comment