Saturday 17 March 2018

Kronologi Penggunaan Bahasa Dan Nama Indonesia


Kronologi Penggunaan Bahasa Indonesia
Sejak berabad-abad lalu, bahasa Melayu dikenal sebagai bahasa pengantar antardaerah Indonesia.


  1. Sudah semenjak usang banyak dipergunakan dalam bidang ekonomi daripada bidang politik sehingga bahasa “Melayu” lebih dikenal sebagai bahasa perdagangan di bandar-bandar Nusantara.
  2. Dalam penyebaran agama Islam dan Kristen, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa perantara.
  3. Ketika imperialisme barat mulai campur tangan dalam bidang perdagangan dan politik. Bahasa Melayu pun dipakai dalam perjanjian-perjanjian, selain bahasa Belanda.
  4. Dalam bidang pendidikan, bahasa Melayu dipergunakan dengan tujuan untuk memperoleh tenaga manajemen rendahan.
  5. Munculnya elit politik gres di Indonesia sebagai hasil politik etis. Hal ini telah menumbuhkan beberapa organisasi politik. Dengan memakai bahasa bahasa Melayu di samping bahasa Belanda.
  6. Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan penegasan nyata. Rumusan Sumpah Pemuda menawarkan bahasa Melayu, yang awalnya hanya dipakai oleh suku Melayu, dinyatakan sebagai bahasa persatuan nasional dan diberi nama bahasa Indonesia.
Penggunaan nama Indonesia
Penggunaan kata “Indonesia” untuk wilayah Nusantara, mulai diperkenalkan pada pertengahan masa ke-19.
  1. G.R. Logan, seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang (Malaysia). Ia seorang redaktur majalah Journal of The Indian Archipelago and Eastern Asia, telah memperkenalkan kata “Indonesia” dalam artikelnya pada majalah tersebut tahun 1850. Nama Indonesia dipergunakan untuk menyebut kepulauan dan penduduk di Nusantara.
  2. Di Singapura, seorang etnolog dan perwira kolonial Inggris berjulukan George Windsor Earl. Ia juga mahir bahasa Melayu, menulis di sebuah majalah Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia. Tulisannya perihal ciri-ciri utama penduduk di Nusantara dan penduduk orisinil Australia. Ia memakai istilah “Indonesians” dan “Melayu-nesians” bagi penduduk kepulauan.
  3. Adolf Bastian, menyatakan kata “Indonesia” berasal dari kata “India” dari bahasa latin untuk Hindia dan kata “Nesos” (dari bahasa Yunani untuk kepulauan). Sehingga kata “Indonesia” sanggup berarti kepulauan Hindia. Tetapi ia lebih menentukan istilah “Melayu-nesians”, alasannya yakni pengertiannya khusus untuk kepulauan di Nusantara.
  4. Melalui karya-karya guru besar universitas di negara Belanda ibarat Van vollen, Snouck Hurgronje, R.A. Kern, dan lain-lain. Istilah Indonesisch, Indonesia dan Indonesier makin tersebar luas.
  5. Puncaknya pada tanggal 28 Oktober 1928, kata Indonesia lebih umum dipakai oleh orang-orang Indonesia. Sejak itu pula menuntut kepada pemerintah Belanda untuk mengganti istilah “Nederlandsch Indie” dan “Inlander” dengan Indonesia dan “Indonesier”.


No comments:

Post a Comment