Tuesday 29 December 2015

Misi Kerasulan Nabi Muhammad Saw.


Nabi Muhammad saw. ialah pemimpin dunia yang terbesar sepanjang sejarah. Karena hanya dalam waktu 23 tahun (kurang dari seperempat abad), dia telah menghasilkan tiga karya besar yang belum pernah dicapai oleh pemimpin manapun di seluruh dunia semenjak Nabi Adam a.s. hingga sekarang.

Misi Kerasulan Nabi Muhammad saw.


Menyempurnakan Akhlak
Akhlak Nabi Muhammad saw. merupakan teladan yang tidak ada bandingannya. Bukan hanya dipuji oleh manusia, tetapi juga oleh Yang Mahakuasa swt. Hal ini sanggup dilihat dalam firman-Nya: Artinya: “Dan sesunguhnya kau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung“. (Surah Al-Qalam [68]:4).

Ketika Aisyah binti Abu Bakar (istri Nabi Muhammad) ditanya perihal adab Nabi Muhammad saw., ia menjawab : “Akhlaknya ialah Al-Qur’an “. (H.R. Ahmad dan Muslim ).

Nabi Muhammad saw. bersabda: Artinya: Diriwayatkan dari Abi Hurairah, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak” (H.R. Ahmad).

Hadis di atas mengisyaratkan bahwa adab merupakan fatwa yang diterima Rasulullah dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi umat yang pada dikala itu dalam kejahiliyahan. Pada dikala itu, insan mengagungkan hawa nafsu dan sekaligus menjadi hamba hawa nafsu.

Ajaran adab yang dibawa Nabi Muhammad tersebut terangkum dalam sebuah hadis yang artinya: “Hai Muhammad, beritahu padaku perihal iman, imann ya itu engkau percaya kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, dan hari kebangkitan. Kemudian, Jibril bertanya lagi, hai Muhammad apa yang dimaksud dengan Islam? Islam, yaitu engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Yang Mahakuasa dan Muhammad ialah utusan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadan, dan menunaikan haji ke Baitullah jikalau mampu. Kemudian, Jibril bertanya lagi, “Hai Rasulullah apa yang dimaksud dengan ihsan? Ihsan, yaitu engkau menyembah Yang Mahakuasa seperti engkau melihatnya. Apabila engkau tidak melihatnya, maka Dia niscaya melihatmu.” (H. R. Muslim)

Hadis di atas menjelaskan bahwa fatwa adab yang dibawa Nabi Muhammad berupa tiga hal, yaitu: iman, Islam, dan ihsan. Ketiganya merupakan proses yang kontinyu yang hendaknya dilakukan seorang Muslim. Ini semua tidak hanya merupakan kewajiban bagi seorang Muslim, tetapi juga merupakan pendidikan yang dilakukan seumur hidup guna membentuk adab yang baik terhadap Yang Mahakuasa swt. dan sesama makhluk. Berdasarkan hadis tersebut, kita sanggup mengetahui bahwa tujuan berakhlak itu supaya korelasi kita dengan Yang Mahakuasa dan makhluk selalu terpelihara dengan baik dan harmonis.

Membangun Manusia yang Mulia dan Bermanfaat
Nabi Muhammad saw. mengajarkan perihal persamaan derajat manusia. Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan biar penyelesaian duduk perkara tidak boleh dilakukan dengan cara kekerasan, namun harus dilakukan dengan cara-cara yang hening dan beradab. Hal ini tercermin dalam tindakan Nabi Muhammad saw. ketika mendamaikan masyarakat Mekah dikala akan meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya.

Nabi Muhammad mengajarkan biar insan bekerja keras untuk sanggup memenuhi kebutuhannya, namun ketika menjadi kaya, dia harus mengasihi yang miskin dengan cara menyisihkan sebagian hartanya untuk mereka. Orang yang berpengaruh harus mengasihi yang lemah. Orang renta harus mengasihi anaknya, baik anak itu pria maupun perempuan. Sebaliknya, anak harus menghormati dan berbakti kepada orang tuanya walaupun mereka sudah sangat tua. Ketika antar anggota masyarakat sanggup memahami hak dan kewajibannya, saling menghormati, menghargai, dan mengasihi, akan menjadi masyarakat yang damai, aman, tenteram, dan sejahtera. Terbukti, dikala ini, keadaan Masyarakat Mekah dan Madinah menjadi masyarakat yang sangat beradab, damai, sejahtera, dan mengalami kemajuan yang pesat. Semua itu diawali dengan ketakwaan mereka kepada Yang Mahakuasa dan senantiasa berpegang teguh kepada fatwa Nabi Muhammad saw.


No comments:

Post a Comment