Thursday 2 July 2015

Sistem Reproduksi Manusia



Reproduksi pada insan terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu gres diawali dengan bersatunya sel kelamin pria (sperma) dan sel kelamin perempuan (sel telur). Sistem reproduksi insan dibedakan menjadi alat reproduksi pria dan perempuan.

Alat Reproduksi Laki-Laki
Alat reproduksi pria terdiri dari alat kelamin bab luar dan alat kelamin bab dalam.  Alat kelamin bab luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bab dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis,dan kelenjar bulbouretral. 

Alat Reproduksi Laki-Laki

Penis merupakan alat untuk kopulasi. Sedangkan skrotum yaitu kantung yang berisi dua testis yang menggantung. Skrotum sanggup naik dan turun untuk menjaga suhu testis selalu optimum untuk pembentukan sperma. Saat udara masbodoh skrotum akan naik lebih erat ke badan sehingga suhunya tetap hangat. Jika udara panas, skrotum turun dan menjauhi tubuh, sehingga suhunya tidak terlalu panas. Testis yaitu kawasan pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada insan berlangsung selama 2 – 3 minggu. Sel sperma yang dihasilkan testis keluar melalui akses sperma menuju penis. Di dalam penis terdapat akses uretra. Selain sebagai akses sperma, uretra juga berfungsi sebagai akses urin.

Sebelum dikeluarkan melalui penis, sperma mengalami proses pematangan di epididimis. Saluran yang menghubungkan epididimis dengan uretra disebut vas deferens. Selama perjalanan ke uretra, sperma bercampur dengan cairan dari vesika seminalis dan kelenjar prostat yang disebut dengan semen. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang sanggup menetralisir suasana asam dalam vagina sehingga sperma yang masuk sanggup bertahan hidup. Vesika seminalis menghasilkan materi masakan bagi sperma pada ketika perjalanan menuju sel telur. Sedangkan kelenjar bulbouretral menghasilkan lendir untuk mendukung kehidupan sperma.

Pada usia cukup umur (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin pria telah bisa menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma insan mempunyai panjang ±60 μm. Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma sanggup bergerak aktif alasannya yaitu mempunyai flagela (ekor).

Alat Reproduksi Wanita
Alat reproduksi perempuan juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bab luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bab dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk),dan uterus (rahim) 

Alat Reproduksi Wanita


Ovarium berjumlah sepasang, merupakan kawasan untuk memproduksi sel telur (ovum). Sel telur insan mempunyai diameter ±0,1 mm. Sel telur ini tidak sanggup bergerak aktif alasannya yaitu tidak mempunyai alat gerak. Tuba falopii atau oviduk yaitu akses yang menghubungkan ovarium dengan uterus. Sel telur yang dilepaskan dari ovarium diterima oleh ujung tuba falopii yang berbentuk corong (disebut infundibulum). Dari tuba falopii, sel telur kemudian menuju rahim. Pembuahan sel telur sering terjadi di tuba falopii ini. Uterus atau rahim yaitu kawasan melekatnya sel telur yang telah dibuahi oleh sperma. Uterus berupa rongga berotot yang bisa mengembang mengikuti perkembangan embrio. Vagina merupakan akses selesai dari alat kelamin dalam. Vagina juga menjadi alat kopulasi pada perempuan, jalan lahir bayi waktu melahirkan, dan akses kawasan keluarnya menstruasi.


Pembuahan dan Perkembangan Embrio
Pada umumnya, setiap 28 hari sekali ovarium melepaskan sebuah sel telur. Pelepasan sel telur ini disebut ovulasi. Ketika terjadi ovulasi, dinding uterus mengalami penebalan sehingga menjadi kawasan yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan zigot. Bila sesaat sehabis terjadi ovulasi ada sel sperma yang masuk ke akses telur, maka akan terjadi pembuahan. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot kemudian membelah menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, dan seterusnya sehingga terbentuk embrio atau janin. Beberapa hari sehabis zigot menempel di dinding uterus, akan terbentuk sekumpulan pembuluh-pembuluh darah di dinding uterus yang disebut plasenta. Kebutuhan janin dipenuhi dari plasenta dengan perantaraan tali sentra atau ari-ari. Fungsi plasenta yaitu sebagai pelindung janin dari basil penyakit dan racun tertentu; sebagai pengatur nutrisi dan oksigen bagi fetus dari ibu; dan sebagai jalan pembuangan sisa metabolisme dari janin ke badan ibu. Lama kehamilan pada insan sekitar 266 hari atau 9 bulan lebih 10 hari. Setelah kehamilan mencapai usia tersebut, tibalah saatnya untuk proses persalinan atau kelahiran bayi. 

Sel Sperma

Jika sel telur tidak dibuahi oleh sel sperma, lapisan dinding uterus yang telah menebal akan meluruh bersama darah dan dikeluarkan melalui vagina. Peristiwa ini disebut menstruasi. Umum menstruasi akan terjadi setiap 28 hari sekali, walaupun ada perempuan yang mendapat menstruasi kurang dari 28 hari dan ada pula yang lebih dari 28 hari. Bagi cukup umur putri, menjaga kebersihan badan sangat penting ketika mengalami menstruasi. Darah haid yang keluar harus ditahan dengan pembalut dan dibersihkan semoga tidak menjadikan penyakit. 

Seorang cukup umur perempuan yang telah mendapat menstruasi menunjukkan bahwa ia telah bisa menghasilkan sel telur. Dengan kata lain, ia telah siap bereproduksi dan melahirkan bayi. Namun demikian, cukup umur belum mempunyai kesiapan fisik, mental, dan sosial-ekonomi untuk mendapat kehamilan. Oleh alasannya yaitu itu, para cukup umur harus berhati-hati dalam bergaul, jangan pernah terjerumus dalam pergaulan seks bebas dan seks pranikah!

No comments:

Post a Comment